Ekonomi dan Industri
Keuangan Daerah
Tahun anggaran 2012 Pemerintah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota
merancang anggaran pendapatan dan belanja daerah yang dituangkan dalam
APBD Kabupaten Lima Puluh Kota. Anggaran Pendapatan Daerah 2012 sebesar
756,30 milyar rupiah dengan realisasi pada tahun anggaran tersebut
sebesar 100,42 persen atau sebesar 759,51 milyar rupiah, dengan
realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 24,94 milyar rupiah.
Kemudian untuk Belanja Daerah dengan tahun yang sama , terealisasi
sebesar 765,01 milyar rupiah atau sebesar 92,95 persen dari Anggaran
sebesar 823,04 milyar. Belanja Daerah dikelompokkan menjadi 2 kategori
yakni Belanja Operasional dengan reallisasi sebesar Rp. 628,74 milyar
dan Belanja Modal Rp. 112,62 milyar. Untuk Belanja Operasional, pos yang
paling tinggi nilai pengeluarannya adalah Belanja Pegawai sebesar
508,97 milyar rupiah, kemudian pos Belanja barang sebesar 107,68
milyar.Tahun anggaran 2012 Pemerintah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota
merancang anggaran pendapatan dan belanja daerah yang dituangkan dalam
APBD Kabupaten Lima Puluh Kota. Anggaran Pendapatan Daerah 2012 sebesar
756,30 milyar rupiah dengan realisasi pada tahun anggaran tersebut
sebesar 100,42 persen atau sebesar 759,51 milyar rupiah, dengan
realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 24,94 milyar rupiah.
Kemudian untuk Belanja Daerah dengan tahun yang sama , terealisasi
sebesar 765,01 milyar rupiah atau sebesar 92,95 persen
dari Anggaran sebesar 823,04 milyar. Belanja Daerah dikelompokkan menjadi 2 kategori yakni Belanja Operasional dengan reallisasi
sebesar Rp. 628,74 milyar dan Belanja Modal Rp. 112,62 milyar. Untuk Belanja Operasional, pos yang paling tinggi nilai
pengeluarannya adalah Belanja Pegawai sebesar 508,97 milyar rupiah,
kemudian pos Belanja barang sebesar 107,68 milyar.Bank Perkreditan
Rakyat (BPR/LPN) Pada tahun 2012 jumlah BPR/LPN tercatat sebanyak 7 buah
yang tersebar di 7 kecamatan, yaitu Kecamatan Payakumbuh, Lareh Sago
Halaban, Situjuah Limo Nagari, Harau, Guguak, Suliki dan Kecamatan Kapur
IX dengan jumlah masing-masing 1 buah kecuali Kecamatan Payakumbuh
sebanyak 2 buah. Total modal dasar BPR/LPN tersebut pada tahun 2012
tercatat sebesar 16,74 milyar rupiah dengan total asset sebesar 117,66
milyar rupiah. Asset terbesar terdapat dikecamatan Harau, yaitu sebesar
45,23 milyar rupiah dan asset terkecil di Kecamatan Situjuah Limo Nagari
sebesar 9,34 milyar rupiah.
Industri.
Banyaknya unit usaha yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2012
tercatat 8.615 unit, yang terdiri dari ; industri pangan; industri
sandang dan kulit; industri kimia dan bahan bangunan; indutri logam dan
elektronika dan indutri kerajinan dengan jumlah tenaga kerja yang
terserap sebanyak 21.555 orang. Jika dibandingkan dengan angka jumlah
industri pada tahun 2011 yang tercatat sebanyak 9.143 buah, maka terjadi
penurunan sebesar 10,69 persen. Sementara jumlah tenaga kerja yang
terserap turun sebesar 18,87 persen jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Nilai investasi yang ditanamkan pada sektor industri ini
pada tahun 2012 tercatat sebesar 50,44 milyar rupiah dengan nilai
produksi sebesar 402,01 milyar rupiah dan bahan baku penolong yang
digunakan senilai 238,21 milyar rupiah. Pada tahun 2012 Investasi lebih
banyak pada usaha padat karya, karena dengan kenaikan jumlah perusahan
dapat menyerap tenaga
kerja yang lebih banyak.
Air Minum.
Pada tahun 2012 jumlah pelanggan air minum di Kabupaten Lima Puluh Kota
mengalami peningkatan dari 5.718 pelanggan di tahun 2011 menjadi 6.068
pelanggan. Pengingkatan yang cukup besar terjadi untuk kategori
pelanggan rumah tangga, meningkat dari 4.963
pelanggan di tahun 2011 menjadi 5.231 pelanggan di tahun 2012.
Sumber: Kabupaten Lima Puluh Kota dalam Angka